10 Gereja di Alberta Dicoret-coret saat Hari Kanada
By Nad
nusakini.com - Internasional - Tanggal 1 di Kanada adalah perayaan Hari Kanada yaitu hari dimana tiga federasi bersatu menjadi satu federasi yaitu Kanada. Namun perayaan tahun ini menunjukkan adanya aksi coret-coret pada 10 gereja di provinsi Alberta.
Pihak kepolisian menghubungkan perusakan ini dengan kemarahan warga terhadap sejarah ketidak adilan bagi penduduk asli. Para penyelidik di Alberta menyatakan cat berwarna jingga dan merah digunakan untuk mencoret gereja-gereja tersebut.
Perdana menteri Alberta mengatakan penyerangan ini "mengerikan".
Penyerangan ini muncul setelah ratusan kuburan tanpa nama ditemukan di sekolah-sekolah asrama bagi anak-anak penduduk asli (Indian) yang dijalankan oleh gereja. Anak-anak ini dipaksa untuk mengikuti sekolah asrama ini.
Penemuan suram ini menimbulkan banyak warga yang menuntut perayaan Hari Kanada pada 1 Juli dihentikan.
Jason Kenney, perdana menteri Alberta, pada hari Kamis menyatakan bahwa salah satu gereja yang dicoret adalah Gereja Evangelis Afrika di kota Calgary. Ia mengatakan bahwa jemaat gereja tersebut terdiri dari para pengungsi yang melarikan diri dari negara-negara dimana gereja biasanya dirusak atau dibakar.
Melalui akun Twitternya, Kenney menyatakan jemaat ini mendatangi Kanada dengan harapan mereka bisa mempraktisi kepercayaan mereka dengan damai. Akibat perusakan ini, Kenney mengatakan mereka mengalami trauma.
Kepolisian Calgary menyatakan peristiwa ini terjadi di antara hari Rabu (30/6) malam dan Kamis (1/7) pagi, dan semua lokasi yang dirusak dan dicoret adalah bagian dari gereja Kristen. Salah satu gereja bahkan dihancurkan jendelanya dan dilempar cat ke dalamnya.
Pernyataan polisi mengatakan cat-cat ini berbentuk tangan dan juga ada tulisan angka '215', dimana pihak penyelidik menghubungkan peristiwa ini dengan sejarah kelam Kanada, yaitu sistem sekolah asrama bagi penduduk asli.
Sekolah asrama ini dibiayai oleh pemerintah dan dijalankan oleh kelompok-kelompok relijius pada abad ke-19 dan 20, dimana tujuan dari sekolah ini adalah mengasimilasi pemuda-pemuda penduduk asli.
Pada bulan Mei, 215 sisa jenazah siswa sekolah asrama terbesar di Kanada ditemukan di kuburan-kuburan tanpa nama di provinsi British Columbia. Beberapa gereja Katolik dibakar pada bulan lalu di daerah dekat komunitas penduduk asli.